Pada waktunya ku berlari
melepas kota yang menerkam matahari
dimana debu dan kau
jadi api bakar diri
sekali lagi sudah saatnya ku berlari
menuju mati dan kau ku nanti
kota hanyalah kisah entah kemana
memangsa kampung dan tanjung di ujung sana
memangsa kampung dan tanjung di ujung sana
rumah menjulang tinggi
tembok/kaca berhamburan
adalah jurang yang garang
bagi orang ramah perindu jalan pulang
tak ku temui tongkat kayu
pemasang kehidupan tengah kegelapan
diantara kau dan kota selamanya berpasang
selagi muda..
ingin ku kubur cerita di pulau sana
lepaslah sudah duri di atas tanah lapang
lepas sudah bara di atas sampan..
dan ku tarik tali sampan
kibarkan layar
memandang biru samudera rasa
angin barat tiba
ku semai cengkeh di ladang
merasa hutan merajut angan
angin barat tiba
ku semai cengkeh di ladang
merasa hutan merajut angan
abadi tanpa cerita derita kau dan kota...
Yogyakarta, 16/april/2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar