Bertempat di Lobi Gedung D Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) beberapa komunitas sastra kompak menyuarakan kepedulian terhadap petani kepada civitas akademika pada Kamis, (1/10). Mereka adalah Rakyat Sastra, Forum Mahasiswa Pecinta Pena (FMPP), dan Sesenri. Kegiatan yang bertajuk "Refleksi Hari Tani" terbuka untuk umum dalam artian civitas akademika dipersilahkan untuk ikut menyerukan kepeduliannya kepada nasib petani. Aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Riau yang sedang berjuang melawan asap.
Selain untuk memperingati Hari Tani yang jatuh pada 24 September 2015 dan aksi solidaritas terhadap asap yang terjadi di Riau, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menaikkan isu-isu nasional terkait dengan persoalan agraria. Persoalan mengenai agraria merupakan tanggungjawab semua elemen. Pemerintah turut andil dalam hal ini karena pemerintahlah yang memberikan kebijakan mekanisme agraria. Mahasiswa dalam hal ini harus mampu mengawasi dan memberikan perlindungan jika ada penindasan terhadap petani. Hal demikan tersirat dalam puisi yang dibacakan salah satu mahasiswa.
"Sastra bukan hanya sekedar sastra percintaan, tetapi sastra harus mampu sebagai pengetuk (suara) dan sebuah pemberontakan," ungkap Idra Faudu mahasiswa Fakultas Pertanian. Sastra sebagai hasil pola pikir estetika dalam bentuk kata, melalui sastra seseorang akan mampu meneriakkan kebenaran.
Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat kendala di tengah berlangsungnya acara yakni terputusnya saluran listrik namun tidak memadamkan antusiasme orator puisi dan civitas akademika yang tertarik dengan kegiatan tersebut. Hal tersebut semakin memotivasi orator puisi untuk lebih semangat dalam menyalurkan kepeduliannya. (SLS & KAF)
Sumber: LPPM Nuansa UMY :http://nuansa.persmahasiswa.org/2015/10/komunitas-sastra-serukan-kepedulian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar