Kamis, 26 Februari 2015

Pada Akhir Penantian

*Untuk sahabat: Yuli Yois*

kau tiba bawa warna di mata hati
kau tuang raut ceria di segmupal daging yang mekar bahagia..

namun kau hilang untuk bersua
angin rindu sepatah katamu...
 mungkin kau tamu
yang harus ku jamu

tapi selalu pergi tak tinggalkan kata:"kita akan bertemu"

kau  semu
di angan yang tak pernah melihat tubuhmu
di awan hasrat tak menentu
kita tak: satu!

kaulah topeng penghias mimpi
pernah ku kenal kemudian pergi
terhempas di planet ini..


id/2014.

Senin, 23 Februari 2015

Formasy Siap Go Nasional


       

Foto bersama Pengurus Formasy, Alumni, dan Sesepuh


 Forum Mahasiswa Sula Yogayakarta (FORMASY), telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) yang ke III. Berlangsung selama dua hari pembukaan pada hari minggu,(15/02) dan selasai pada Senin,(16/02), beretempat di Gedung Pemuda Ambarminangun,Tamantirto,Bantul.Dengan bertemakan “Mempererat Tali Silaturahim Dan Membangun Paradigma Berpikir Yang Berbudaya Manatol Untuk Indonesia”, pada perhelatan kali ini Formasy menyatakan siap go nasional dengan target 15 tahun lagi akan banyak kader formasy yang berkiprah di level nasional.

Dalam acara Mubes ini pula telah dideklarasikan ALMASY (Alumni Mahasiswa Sula Yogyakarta), yang bertujuan membangun ikatan manatol (persatuan) yang berkesinambungan antara mahasiswa sula yang telah selesai berkuliah di yogyakarta di seluruh indonesia guna membangun jaringan yang lebih kuat, terstuktur , dan sistematis yang di harapkan kedepannya menjadi fondasi membangun generasi sula untuk sejajar baik dari taraf intelektual , jaringan , financial dengan kaum bangsawan dan priayi di negeri ini.

Muhammad Ismul Umafagur S.Kom, dalam sambutannya sebagai Ketua Formasy De
misioner dan salah satu pendiri Formasy serta penggagas Almasy,ia menegaskan bahwa sudah lama generasi sula tidak berkiprah pada level nasional,”perlu di catatat, terakhir pemuda sula berkiprah di nasional adalah ketika salah satu tokoh sula yaitu, Ismail Digul bersama Muhammad Hatta di buang ke Boven Digul,Papua.Kemudian beberapa pemuda sula melahirakan singosari Argeement di Malang.Setelah itu, generasi sula tidak ada lagi yang mampu menembus level nasional.Oleh karena itu Formasy dan Almasy menjadi wadah yang menciptakan kader-kader sula baru yang mampu bersaiang di level nasional”.Tegasnya, Senin,(16/02).Sama halnya dengan sambutan Hasrul Buamona, SH.MH, yang juga merupakan salah satu pendiri Formasy dan Almasy, Hasrul menambahkan bahwa sejarah heroik nenek moyang masyarakat sula jangan hanya di jadikan sebagai sejarah akan tetapi harus menjadi penyemangat untuk berjuang.”Sejarah salahakang sula di masa lalu, jangan di masukan di dalam Saku celana, tapi simpanlah di dalam dada dan hati untuk di jadikan semangat”, tegasnya.

Hadir pula Sesepuh sekaligus Dewan Penasehat Formasy, Islamail Umamit SP, dan Amate Fokatea Spd.Dihadiri pula oleh Ikatan Mahasiswa Kie Raha Yogyakarta.Setelah melewati berbagai pembahasan dalam Musyawarah Besar, maka di hasilkan kepengerusan Formasy yang baru periode 2015-2015, Supriadi Umasangadji selaku Ketua Umum, Muhammad Idra Faudu sebagai Sekretaris Jendral,  Siti Hartina Umafagur, Bendahara I dan Iin Rahmayanti Soamole Bendahara II.

Muh.Idra Faudu-Formasy