Foto bersama Pengurus Formasy, Alumni, dan Sesepuh
Forum Mahasiswa Sula
Yogayakarta (FORMASY), telah melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) yang ke III.
Berlangsung selama dua hari pembukaan pada hari minggu,(15/02) dan selasai pada
Senin,(16/02), beretempat di Gedung Pemuda Ambarminangun,Tamantirto,Bantul.Dengan
bertemakan “Mempererat Tali Silaturahim
Dan Membangun Paradigma Berpikir Yang Berbudaya Manatol Untuk Indonesia”,
pada perhelatan kali ini Formasy menyatakan siap go nasional dengan target 15 tahun lagi akan banyak kader formasy
yang berkiprah di level nasional.
Dalam acara Mubes ini pula telah dideklarasikan ALMASY (Alumni Mahasiswa
Sula Yogyakarta), yang bertujuan membangun ikatan manatol (persatuan) yang
berkesinambungan antara mahasiswa sula yang telah selesai berkuliah di
yogyakarta di seluruh indonesia guna membangun jaringan yang lebih kuat,
terstuktur , dan sistematis yang di harapkan kedepannya menjadi fondasi
membangun generasi sula untuk sejajar baik dari taraf intelektual , jaringan ,
financial dengan kaum bangsawan dan priayi di negeri ini.
Muhammad Ismul Umafagur S.Kom, dalam sambutannya sebagai Ketua Formasy
De
misioner dan salah satu pendiri Formasy serta penggagas Almasy,ia menegaskan bahwa
sudah lama generasi sula tidak berkiprah pada level nasional,”perlu di catatat,
terakhir pemuda sula berkiprah di nasional adalah ketika salah satu tokoh sula
yaitu, Ismail Digul bersama Muhammad Hatta di buang ke Boven
Digul,Papua.Kemudian beberapa pemuda sula melahirakan singosari Argeement di
Malang.Setelah itu, generasi sula tidak ada lagi yang mampu menembus level
nasional.Oleh karena itu Formasy dan Almasy menjadi wadah yang menciptakan
kader-kader sula baru yang mampu bersaiang di level nasional”.Tegasnya, Senin,(16/02).Sama
halnya dengan sambutan Hasrul Buamona, SH.MH, yang juga merupakan salah satu
pendiri Formasy dan Almasy, Hasrul menambahkan bahwa sejarah heroik nenek
moyang masyarakat sula jangan hanya di jadikan sebagai sejarah akan tetapi
harus menjadi penyemangat untuk berjuang.”Sejarah salahakang sula di masa lalu,
jangan di masukan di dalam Saku celana, tapi simpanlah di dalam dada dan hati
untuk di jadikan semangat”, tegasnya.
Hadir pula Sesepuh
sekaligus Dewan Penasehat Formasy, Islamail Umamit SP, dan Amate Fokatea
Spd.Dihadiri pula oleh Ikatan Mahasiswa Kie Raha Yogyakarta.Setelah melewati
berbagai pembahasan dalam Musyawarah Besar, maka di hasilkan kepengerusan
Formasy yang baru periode 2015-2015, Supriadi Umasangadji selaku Ketua Umum,
Muhammad Idra Faudu sebagai Sekretaris Jendral,
Siti Hartina Umafagur, Bendahara I dan Iin Rahmayanti Soamole Bendahara
II.